Hai semuanya. Kembali lagi dalam review rilis terbaru JKT48, yaitu Film pertama mereka yang berjudul "VIVA JKT48". Karena satu dan lain hal, film ini dirilis jauh lebih awal dibandingkan apa yang di umumkan pada saat Handshake Event di Epicentrum Walk Kuningan, 10 November 2013 lalu.
Promotional Poster for VIVA JKT48 Movie |
Pada saat pembukaan poster awal film ini di Epiwalk, pengumumannya adalah film ini akan dirilis tanggal 48, alias 4 Agustus 2014. Tapi entah apa karena dianggap terlalu lama, atau apa, film ini dimajukan ke tanggal 5 Juni 2014 serta diberikan tagline sebagai "Film Liburan 2014".
Tentu saja hal ini mengundang perhatian kami dari Light Unit. Tepat pada tanggal 5, kami mengirim perwakilan untuk menonton Film ini di XXI Pondok Indah Mall 1 pukul 12:30. Sebelumnya, mohon maaf bila review ini adalah review yang keras karena perwakilan kami memang sangat kritis dan detail.
Berikut review yang ia berikan pada Light Unit. Ia akan memberikan ringkasan cerita beserta kritik on the spot lalu memberikan kesimpulan pemikirannya di akhir artikel.
[SPOILER ALERT!]
Scene dibuka dengan nama sutradara on screen. Di layar terpampang sejumlah koper dengan berbagai warna. Tentu saja, sudah tahu bahwa ada banyak pemeran utama, saya yakin bahwa semua koper itu tentu berisi member JKT48. Benar saja, satu per satu koper terbuka dan memperlihatkan bahwa koper-koper tersebut berisi Melody, Nabilah, Shania, Haruka, Rona, Naomi, Yuvia, dan Ayana. Khusus Ayana, ia harus dibangunkan karena memang dasar nempel-molor.
Setelah semua terbangun, mereka semua menyadari bahwa mereka ada di kandang komodo. Tak ayal, mereka pun ketakutan dan berusaha melarikan diri. Semua ini terjadi sambil nama pemeran dan staff di tampilkan di layar. Intinya, Scene bangun dan melarikan diri dari komodo ini adalah intro dari film ini. Waktu yang habis untuk scene 'perkenalan' ini adalah 5 menit 38 detik.
Setelah dibantu oleh penjaga untuk keluar dari kandang komodo (bonus selfie), para member bergerak untuk kembali ke theater dengan menumpang tukang sayur. Cukup menggelikan melihat mereka duduk di bak mobil sambil tertimbun sayur. Tentu saja, mereka juga mengotori FX Sudirman ketika mereka berlari-lari menuju theater.
Sampai di theater, mereka dihentikan oleh satpam yang mengungkapkan bahwa theater sudah ada yang latihan. Di sini terungkap bahwa JKT48 Theater sudah diambil alih oleh BKT48 (saya tidak menangkap apa maksud dari BKT ini sendiri).
Scene lalu berpindah ke sekelompok fans JKT48 yang sedang cuci-cuci di salah satu toilet FX, dari ingatan saya sepertinya lantai F2. Ada yang cuci muka, gosok gigi, sisir-sisir, pokoknya bertindak layaknya akan ketemu pacar deh. Bahkan ada yang keluar dari salah satu stall toilet seolah baru mandi. Lucunya, diseberang toilet F2 itu ada tempat mandi, kenapa tidak mandi di situ saja? hehehe.
Scene lalu berpindah ke theater di mana para fans telah berkumpul untuk menyaksikan pertunjukkan theater JKT48. Disinilah semua mulai tidak terkontrol. Scene di mana member berusaha masuk theater jelas-jelas menunjukkan bahwa nama theater telah berganti menjadi BKT48 Theater. Saya kenal beberapa fans JKT48, mereka tidak akan melewatkan detail itu.
Seiring berjalannya overture dan chant (yang tidak sinkron karena tempo overture terdengar di lambatkan) muncullah miss Kejora untuk mengumumkan pada para fans bahwa JKT48 telah bubar, sebagai gantinya muncullah BKT48 yang diperankan oleh member JKT48 sendiri (saya tidak hafal anagram namanya) + Vega.
Di sini ada lagi yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin group sebesar JKT48 bubar tanpa ada satupun fans yang tahu? Di dunia nyata, berita ini akan menyebar layaknya api yang ganas (saya tahu ini fiksi, tapi ini kan seharusnya merepresentasikan JKT48 itu sendiri. Kalau begini kesannya para fans itu bodoh karena tetap datang theater walaupun sign theater sudah berubah).
Apalagi, seiring berjalannya film dijelaskan bahwa 8 member ini mengundurkan diri dan diikuti oleh rekan-rekannya yang lulus massal. Berita ini pasti akan menyebar, tidak mungkin diam-diam dan boom, tiba-tiba hilang. Di dunia peridolan ini, salah satu member tidak mengabarkan lewat twitter saja sudah ramai memperbincangkan akan keluar dalam waktu dekat. apalagi ini yang sudah grad massal.
Setelah menemui manager yang sakit hati karena ke-8 member ini dianggap mengundurkan diri karena ada surat dengan tanda tangan mereka, mereka pun pergi dan, karena tidak mempunyai tempat tinggal lagi (theater digambarkan sebagai rumah mereka, entah apa yang terjadi dengan orangtua/rumah asli mereka), merekapun memutuskan untuk menginap di Lawson yang seingat saya merupakan Lawson di daerah Salemba. Mereka pun harus rela berbagi dua gelas teh untuk berdelapan karena berusaha berhemat.
Melalui untaian takdir yang aneh, mereka bertemu dengan fans JKT48. Entah apakah memang insting fans kalau bertemu idolanya adalah lari/kabur atau apa, tanpa mengucapkan apa-apa si fans ini lari kembali ke apartemennya untuk memberi tahu bahwa ada member di Lawson bawah apartemen mereka. Para fans ini kemudian membantu para member dengan membelikan makanan dan minuman karena, menurut Nabilah, mereka sudah 2 hari tidak makan.
Sambil mengisi perut, merekapun berbagi cerita mengenai apa yang mungkin terjadi. Mereka semua mengingat ada seorang fans pada saat Hand Shake event yang memaksa minta tanda tangan walau tak boleh. tanda tangannya pun spesifik di kanan bawah. Ada dua hal yang mengganggu, bagaimana security di HS event itu? lalu, apa tidak ada timer karena cukup banyak waktu yang dihabiskan fans (bukan cuma si peminta tanda tangan) dalam bilik HS tersebut.
Kemudian, lagi-lagi melalui untaian takdir
yang aneh/kejam, kedelapan member ini semuanya masuk perangkap 'mobil JKT48'. Sangat pas tidak ada member
lain diluar 8 orang ini yang ikut bersama mereka. Harusnya film ini berjudul
VIVA Plot Conveniences. Satu hal yang
cukup mengganggu, bagaimana caranya si 'fans' bisa menidurkan semua member,
memasukkannya dalam koper, memindahkannya ke kandang komodo tanpa ada member
yang menyadari? Gas tidur? Kloroform? Lalu bagaimana ia memprint surat pengunduran diri, memberikan ke manager, dan secara mendadak semua member graduate? Kalau memang ada jeda beberapa hari, para member yang dimasukkan koper seharusnya sudah menjadi makanan komodo atau, kalau disimpan di suatu tempat beberapa hari, sudah terbangun lagi. Memangnya gas tidur sekuat apa yang bisa membuat orang tidur beberapa hari?
Setelah menyadari mereka ditipu, member kembali mengganggu manager mereka untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya. Managerpun bersedia untuk membeli kembali kontrak theater, tapi, miss kejora pun tidak mau murah, ia ingin 1 miliar.
Bertekad mengumpulkan dana, member memberikan free performance di taman suropati yang di livestream di youtube. Waktu cukup banyak yang terbuang karena Heavy Rotation di sini di perlambat temponya. Here's the problem. Darimana mereka mendapat izin untuk perform dan mengadakan HS event, tepatnya, dari mana uang nya? Seperti yang kita tahu Jakarta tidak ada yang gratis. Apalagi mengadakan sesuatu dengan keramaian, harus izin polisi dkk. Oke, kita brush off saja. Izinnya didapat karena orang kasihan pada mereka.
Setelah berupaya mengumpulkan uang, scene berpindah lagi ke balkon apartemen dimana Melody sedang menggubah lagu baru untuk konser. Di scene ini salah satu fans penyelamat berdiskusi dengan Melody dan memberikan sumbangan yang cukup besar. Scene ini cukup romantis dan bisa saja berakhir berbeda kalau kedua fans temannya tidak brengsek dan mengingatkan tentang Golden Rules hahaha
Setelah itu, scene kembali berpindah di mana ketiga fans ini berjalan di parkiran apartemen mereka (fx?) dimana mereka di mata-matai oleh si botak yang kemudian melaporkan keberadaan fans dan member JKT48 ke Miss Kejora, walaupun kegagalan sinyal membuat laporannya tidak lengkap. Dalam pertukaran scene ini diselipkan motivasi Miss Kejora mengambil alih theater. Terungkap bahwa dia sakit hati anaknya tidak lulus audisi yang dinilai oleh member JKT48 sendiri.
Setelah pengungkapan tadi, kita kembali ke apartemen bersama si botak yang memakai stocking (dude, get a mask next time) untuk menyelinap masuk ke apartemen dan mengambil uang yang telah terkumpul. Saya tidak tahu gimana member tidak terbangun ketika si botak tidak sengaja menyalakan TV dan memutar MV River, kelelahan? Setelah beberapa near miss ketahuan, si botak sukses mengambil amplop yang ternyata berisi catatan Melody as opposed to money.
Setelah itu, member memberikan uang ke manager, tapi ditolak dan disuruh simpan dulu karena dia harus ke rumah sakit. Tentu saja, member pun menyusul ke rumah sakit dan memberikan uang yang terkumpul. Tentunya dengan harga harus mengorbankan konser yang disiapkan. Selagi menunggu lampu merah, saking depresinya member memutuskan untuk tampil untuk yang mereka pikir terakhir kalinya bersama banci yang sedang mengamen di lampu merah. Kembali ke apartemen, kedelapan member ini mengucapkan terima kasih pada trio fans yang sudah berusaha sekuat mereka membantu.
Tentu saja, perjuangan member belum selesai. Melalui kebetulan yang aneh, Veranda dkk berhasil melacak Melody dkk serta mengumpulkan semua uang yang diperlukan untuk melaksanakan konser. Panggil saya gila, tapi kebetulan seperti itu MUSTAHIL terjadi. Bagaimana mereka tahu Melody cs ada di apartemen mana? Bagaimana mereka mengumpulkan uang untuk diberikan? Cara yang sama dengan group Melody (perform di taman dan HS event)? Kalau begitu mestinya Melody cs juga harusnya mengetahui bahwa Veranda cs juga sedang mengumpulkan uang.
Setelah uang terkumpul dan entah bagaimana mereka bisa menembus security sebuah gedung untuk berlatih di atap, Miss Kejora punya kejutan terakhir untuk JKT48. Pada hari Konser, ia meminta pawang untuk menurunkan hujan. Pada kenyataannya, hujan tidak menurunkan semangat para fans untuk datang ke konser. Bahkan, para BKT48 pun datang ke konser JKT48 yang akhirnya menyimbolkan kemenangan yang telak untuk JKT48. Alhasil, theater pun berhasil direbut kembali dan Miss Kejora serta si Botak Jimmy harus rela di blacklist.
Findings and Discussions
Saya menemukan film ini memiliki unsur komedi yang cukup menghibur walaupun tidak masuk di akal. Tingkah para member serta fans cukup menggelikan untuk ditertawakan. Selain itu, transition shot ketika para fans terlihat menembus hujan untuk memasuki area konser cukup keren.
Walau begitu, hanya kedua hal itu lah yang bagus dari film ini. Sisanya, seperti film yang dibuat secara terburu-buru (dengan 13 hari shooting, ya iyalah). Let me tell you exactly how.
1. Plot
Plot film ini tidak mengalir. Bahkan sebelum menonton pun saya sudah mendapatkan beberapa review yang mengatakan filmnya loncat-loncat dan to the point. Sebagai hasil, banyak sekali plot hole nya. Misalnya, bagaimana kawanan Veranda dapat menemukan Melody dkk? Mereka tidak punya lead selain video yang disebarkan ketika tampil di taman suropati. Ibaratnya seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Selain itu, darimana dan bagaimana mereka mendapatkan uang sebanyak itu? Banyak hal yang tidak tersentuh oleh cerita.
2. Setting Waktu
Setting waktu di sini sama sekali tidak jelas. Misalnya, berapa lama mereka tampil dan HS di Taman Suropati untuk menutup biaya konser? Berapa lama waktu yang berlalu sejak ke 8 member ini di culik?
3. Setting Tempat
Banyak sekali kalau ini sih. Misalnya, apartemen para fans yang di imply ada di atas Lawson. tapi menurut scene balcony, mereka ada di tempat yang berbeda (bukan di Salemba). Walaupun saya akui setting tempat tidak berpengaruh banyak.
4. Karakter
Karakternya SINETRON banget deh. Yang baik, baik banget, yang jahat, jahat banget, yang bego, bego banget. Gak ada variasinya sama sekali.
Selain itu, member JKT48 digambarkan lumayan mudah menyerah. Apalagi saat konser mereka terancam batal karena tidak ada uang. JKT48 yang populer di sini akan mencari cara apapun untuk menutup kekurangan dana seperti yang mereka lakukan pertama kali. Bahkan di scene balkon pun Melody terkesan pesimis jadi/tidaknya konser. Padahal dia adalah salah satu member yang paling gigih kalau di mata banyak fans.
Selain itu, banyaknya member sebagai tokoh utama membuat pengembangan karakter para member jadi tidak signifikan. Rona, Naomi, Yupi, Naomi, dan Haruka terkesan hanya numpang muka sementara Melody, Nabilah, dan Shania punya pengembangan karakter, meskipun terbatas. Mungkin ada baiknya bila hanya 3-4 member yang menjadi pemeran utama.
Yang cukup mengganggu, fans JKT di sini digambarkan agak aneh. Misalnya, loncat ke depan mobil yang mereka kira milik member. Tingkat delusinya pun cukup tinggi. Memang kehilangan JKT48 mungkin menyedihkan, tapi pasca 'bubarnya' JKT48, fans di gambarkan sebagai Emotional Trainwreck yang kalau tidak bertemu member di Lawson, bisa saja bunuh diri. Ada garis yang jelas antara fanatisme dan obsesi tak sehat. Dari yang tergambar di awal-awal kayanya fans disini lebih ke obsesi tak sehat
Kesimpulan:
Film ini lucu kalau hanya dijadikan hiburan. Tapi film ini tidak menggambarkan JKT48 dan Fans sesungguhnya. Selain itu, film ini terlalu mudah dicerna. Sebelum filmnya keluar saja sudah bisa ditebak jalan ceritanya berdasarkan trailer.
Jadi, kalau nonton film ini, jangan liat ceritanya. Lihat saja dari lucunya tingkah para member.
Final Score: 6/10
Jadi, kalau nonton film ini, jangan liat ceritanya. Lihat saja dari lucunya tingkah para member.
Final Score: 6/10
[SPOILER ALERT]
Sekian review dari Light Unit. Seperti biasa kami terbuka menerima masukan atau omelan di bagian komentar di bawah ataupun di twitter kami di @Light_Unit. Sekian dan terima kasih
-Light-
5 comments:
Artikel diatas cukup mewakili semua kegelisahan saya dengan sangat-amat detail. My opinion: film ini cukup mnghibur namun tidak cukup menarik :p
Oh ya, agak terganggu dengan scene dimana Melody menggumamkan nada Shoujotachi-yo! dan bilang "lagi bikin lagu baru" :p
kalo scene itu biarin aja lah. Obviously this Awi guy does not know a lot about JKT48, or the fans.
walah... kyknya ancur banget ya filmnya?? ya uds, saya nunggu sampai ditayangkan di tivi aja..
UPDATE DARI KAPANLAGI.COM
http://t.co/J1u91AXmxK
Nantikan breakdown comprehensive dari team Light mengenai kegagalan VIVA JKT48
Besok kita akan godok artikelnya dan di post secepat mungkin ^^
-Radit-
1 lagi, pas melody dkk udah ketemu member lain mereka latihan di atap gedung dengan lagu RIVER. Nah tetapi ketika konser mereka menampilkan Shoujutachi Yo. Apa mungkin member bisa menghapal lagu, koreo, blocking, dll dalam waktu singkat? Tapi ga apa apalah, saya hanya mengambil joke nya saja :D
Post a Comment